JAWABAN EVALUASI AKHIR SEMESTER DENGAN E-LEARNING
Evaluasi akhir semester Elearning untuk kelas 2 TKJ
1. Jelaskan prosedur Aktivasi sistem operasi dan Aktivasi Program Aplikasi !! (modulmendiagnosis permaslahan PC)
2. Sebutkan pesan kesalahan POST pada salah satu BIOS!!! ( modulmendiagnosis permaslahan PC)
3. Jelaskan proses Instalasi stadium 1 ( konfigurasi BIOS)!!
4. Jelaskan prosedul instalasi Jaringan beserta alat dan bahan yang diperlukan dalam instalasiJaringan!!
5. Buat Modul pembelajaran mata pelajaran selaian komputer !!!
1 a) Aktivasi sistem operasi prosedur nya sebagai berikut:
Sistem operasi yang digunakan dalam test ini adalah windows 98, prosedur yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
• Menghidupkan PC.
• PC melakukan POST pada saat booting dan harus dapat dilewati.
• PC mulai mencari sistem operasi di media penyimpan dengan urutan prioritas berdasarkan setting BIOS, misal CDROM, HDD lalu Diskdrive.
• PC menjalankan Sistem Operasi yang didahullui dengan menjalankan file-file sistem yaitu MS Dos.sys, IO.sys, Himem.sys dan command com.
• Jika proses d) berhasil maka selanjutnya dijalankan config.sys dan autoexec.bat.
• Pengecekkan konfigurasi sistem windows yaitu file sistem.ini dan win.ini dan dijalankan.
• Pengecekkan adanya file stratup dan dijalankan.
• Pengecekkkan kondisi hardware melalui device manager.
• Pengecekkan kondisi Start Up menu dan fungsi-fungsi dasar sistem operasi yaitu mengkopi file, memindah file, mengganti nama file, membuat folder/direktori dan lain-lain.
• Pengecekkan prosedur shutdown.
b) Aktivasi program aplikasi prosedurnya sebagai berikut :
• Pengecekkan program aplikasi dengan menjalankan program dan menutup program.
• Pengecekkan fungsi-fungsi menu program aplikasi.
• Pengecekkan besarnya file-file program aplikasi, yaitu dibandingkan dengan master, terutama file-file eksekusi (file yang berekstensi EXE dan COM) dan file hasil program aplikasi misal dokumen dari Ms Word.
• Pengecekkan terhadap kecepatan mengakses program aplikasi dan data.
2. Pesan Kesalahan post (Power on Self-Test) Kode Beep AMI BIOS
Gejala, Diagnosa, & Pesan/Peringatan Kesalahana
1 beep pendek DRAM gagal merefreshb)
2 beep pendek Sirkuit gagal mengecek keseimbangan DRAM Parity (sistem memori)
3 beep pendek BIOS gagal mengakses memori 64KB pertama.
4 beep pendek Timer pada sistem gagal bekerjae
5 beep pendek Motherboard tidak dapat menjalankan prosessorf
6 beep pendek Controller pada keyboard tidak dapat berjalan dengan baik
7 beep pendek Video Mode error
8 beep pendek Tes memori VGA gagal
9 beep pendek Checksum error ROM BIOS bermasalah
10 beep pendek CMOS shutdown read/write mengalami error
11 beep pendek Chache memori errorl
1 beep panjang 3 beep pendek Conventional/Extended memori rusakm
1 beep panjang 8 beep pendek Tes tampilan gambar gagal
3. Proses Instalasi Stadium 1
• Restart komputer Anda, saat komputer Anda melakukan Start Up, klik tombol Delete, F2 atau F8 pada keyboard tujuannya adalah untuk masuk ke sistem BIOS (Basic Input dan Output System), komputer Anda.
• Setelah Anda masuk ke sistem BIOS (Basic Input dan Output System), pilih menu Advanced BIOS Features. Satu hal yang harus Anda perhatikan untuk pilihan Advanced BIOS Features ini belum tentu sama dengan merek-merek bios yang lain, tapi pada prinsipnya sama saja yaitu tempat mengkonfigurasi daripada hardware komputer termasuk konfigurasi boot system, kemudian tekan tombol untuk lanjut ketahap berikutnya
• Setelah itu, pada opsi Boot Sequency Anda tekan tombol , kemudian Anda pilih opsi 1st Boot Device nya menjadi CD-Rom. Kemudian buka drive CD-Rom Anda dan masukkan CD Original Windows XP Propessional ke dalam drive CD-Rom, kemudian Anda tekan tombol pada keyboard, tujuannya adalah untuk menyimpan hasil setting-an Anda, selanjutnya tekan tombol untuk keluar dari sistem BIOS dan restart dari sistem
4. Prosedur Instalasi Jaringan
A.Alat dan bahan
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card
b) Kabel dan konektor
c) Cramping tools
d) Switch/Hub
B.Prosedur instalasi jaringan
1) Periksa semua kabel penghubung pada komputer.dan HUB.
2) Pasanglah konektor pada kabel UTP.
3) Hubungkan antara komputer-komputer yang ada (bisa langsung antar 2 komputer atau melalui HUB). Lihat kembali kegiatan belajar 2!
4) Hidupkan masing-masing komputer (dan juga hub) dengan menekan saklar pada komputer, jangan menghidupkan komputer dengan memasukkan colokan ke stop kontak ketika saklar dalam keadaan on.
5) Setelah booting windows selesai berikan nama komputer secara unik (identifikasi komputer dalam jaringan)!
6) Selanjutnya konfigurasikan NIC anda!
7) Lakukan penginstalan protocol jaringan!
8) Konfigurasikan TCP/IP anda!
9) Berikan IP Address pada komputer anda!
10) Ulangi Langkah 5-9 untuk setiap komputer yang ada pada jaringan!
11) Ujilah TCP/IP anda menggunakan instruksi ipconfig!
12) Ujilah koneksi komputer anda dengan jaringan dengan ping!
13) Cobalah lakukan komunikasi dengan komputer lain dalam satu jaringan!
14) Jika telah selesai, matikanlah komputer dengan benar!
5.
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : I (Satu)
Nomor Modul : Fis.X.09
Judul
PEMANTULAN
CAHAYA
Kegiatan Belajar 1
HUKUM PEMANTULAN CAHAYA
Pada akhir kegiatan ini diharapkan Anda dapat:
1. menyebutkan sifat cahaya yang memungkinkan manusia normal dapat
melihat benda-benda;
2. mendefinisikan pemantulan baur dengan benar;
3. mendefinisikan pemantulan teratur dengan benar;
4. menyebutkan akibat pemantulan baur bagi penglihatan;
5. menyebutkan akibat pemantulan teratur bagi penglihatan;
6. menyebutkan Hukum Pemantulan dengan benar; dan
7. menentukan besar sudut yang dibentuk oleh sinar datang dan sinar pantul bila
sudut datang sinar pada permukaan cermin diketahui.
Pernahkah Anda bertanya, mengapa kita dapat melihat benda-benda?
Ya, jawabnya karena ada cahaya dari benda ke mata kita, entah cahaya
itu memang berasal dari benda tersebut, entah karena benda itu
memantulkan cahaya yang datang kepadanya lalu mengenai mata kita.
Jadi, gejala melihat erat kaitannya dengan keberadaan cahaya atau sinar. Cahaya dipantulkan oleh benda ke segala arah. Kita dapat melihat seekor kucing
karena sebagian cahaya yang dipantulkan oleh kucing mengenai mata.
Cahaya berkaitan dengan gejala melihat (cahaya tampak), sedangkan istilah sinar
meliputi cahaya tampak dan cahaya tak tampak seperti sinar X dan sinar gamma.
Dalam uraian ini, keduanya dapat digunakan untuk menyatakan maksud yang sama,
yaitu meliputi cahaya tampak dan cahaya tak tampak.
Apakah cahaya itu?
Cahaya menurut
sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan kecepatan
yang sangat tinggi. Sementara menurut Huygens ( 1629 - 1695), cahaya adalah
gelombang seperti halnya bunyi. Perbedaan antara keduanya hanya pada frekuensi
dan panjang gelombangnya saja.
Dua pendapat di atas sepertinya saling bertentangan. Sebab tak mungkin cahaya
bersifat partikel sekaligus sebagai partikel. Pasti salah satunya benar atau keduaduanya
salah, yang pasti masing-masing pendapat di atas memiliki kelebihan dan
kekurangan.
Pada zaman
gelombang yang merambat pasti membutuhkan medium. Padahal ruang antara
bintang-bintang dan planet-planet merupakan ruang hampa (vakum) sehingga
menimbulkan pertanyaan apakah yang menjadi medium rambat cahaya matahari
yang sampai ke bumi jika cahaya merupakan gelombang seperti dikatakan Huygens.
Inilah kritik orang terhadap pendapat Hygens. Kritik ini dijawab oleh Huygens. Inilah
kritik orang terhadap pendapat Huygens. Kritik ini dijawab oleh Huygens dengan
memperkenalkan zat hipotetik (dugaan) bernama eter. Zat ini sangat ringan, tembus
pandang dan memenuhi seluruh alam semesta. eter membuat cahaya yang berasal
dari bintang-bintang sampai ke bumi.
Dalam dunia ilmu pengetahuan kebenaran suatu pendapat akan sangat ditentukan
oleh uji eksperimen. Pendapat yang tidak tahan uji eksperimen akan ditolak oleh
para ilmuwan sebagai suatu teori yang benar. Sebaiknya pendapat yang didukung
oleh hasil-hasil eksperimen dan meramalkan gejala-gejala alam.
Walaupun keberadaan eter belum dapat dipastikan di dekade awal Abad 20, berbagai
eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan seperti Thomas Young (1773 - 1829)
dan Agustin Fresnell (1788 - 1827) berhasil membuktikan bahwa cahaya dapat
melentur (difraksi) dan berinterferensi. Gejala alam yang khas merupakan sifat dasar
gelombang bukan partikel. Percobaan yang dilakukan oleh Jeans Leon Foucault
(1819 - 1868) menyimpulkan bahwa cepat rambat cahaya dalam air lebih rendah
dibandingkan kecepatannya di udara. Padahal Newton dengan teori emisi partikelnya
meramalkan kebaikannya. Selanjutnya Maxwell (1831 - 1874) mengemukakan
pendapatnya bahwa cahaya dibangkitkan oleh gejala kelistrikan dan kemagnetan
sehingga tergolong gelombang elektromagnetik. Sesuatu yang berbeda dibandingkan
gelombang bunyi yang tergolong gelombang mekanik. Gelombang elektromagnetik
dapat merambat dengan atau tanpa medium dan kecepatan rambatnyapun amat
tinggi bila dibandingkan gelombang bunyi. Gelombang elektromagnetik marambat
dengan kecepatan 300.000 km/s. Kebenaran pendapat Maxwell ini tak terbantahkan
ketika Hertz (1857 - 1894) berhasil membuktikannya secara eksperimental yang
disusul dengan penemuan-penemuan berbagai gelombang yang tergolong gelombang
elektromagnetik seperti sinar x, sinar gamma, gelombang mikro RADAR dan
sebagainya.
Dewasa ini pandangan bahwa cahaya merupakan gelombang elektromagnetik
umum diterima kalangan ilmuwan, walaupun hasil eksperimen Michelson dan Morley
di tahun 1905 gagal membuktikan keberadaan eter seperti disangkakan
keberadaannya oleh Huygens dan juga Maxwell.
Di sisi lain pendapat
kembali setelah lebih dari 300 tahun tenggelam di bawah populeritas pendapat
Huygens. Dua fisikawan pemenang hadiah Nobel Max Planck (1858 - 1947) dan
Albert einstein mengemukakan teori mereka tentang foton.
Berdasarkan hasil penelitiannya tentang sifat-sifat termodinamika radiasi benda hitam,
Planck menyimpulkan bahwa cahaya dipancarkan dalam bentuk paket-paket kecil
yang disebut kuanta. Gagasan Planck ini kemudian berkembang menjadi teori baru
dalam fisika yang disebut teori Kuantum. Dengan teori ini, Einstein berhasil
menjelaskan peristiwa yang dikenal dengan nama efek foto listrik, yakni pemancaran
elektron dari permukaan logam karena logam tersebut disinari cahaya.
Jadi dalam kondisi tertentu cahaya menunjukkan sifat sebagai gelombang dan dalam
kondisi lain menunjukkan sifat sebagai partikel. Hal ini disebut dualisme cahaya.
Apa yang diceritakan di atas akan Anda pelajari lebih jauh dalam modul-modul
pelajaran fisika selanjutnya khususnya bila Anda mengambil Jurusan IPA.
Optika Geometrik
Cabang fisika yang mempelajari cahaya yang meliputi bagaimana terjadinya cahaya,
bagaiamana perambatannya, bagaimana pengukurannya dan bagaimana sifat-sifat
cahaya dikenal dengan nama Optika. Dari sini kita kemudian mengenal kata optik
yang berkaitan dengan kacamata sebagai alat bantu penglihatan. Optika dibedakan
atas optika geometri dan optika fisik.
Pada optika geometri seperti telah dikatakan pada pendahuluan modul ini dipelajari
sifat-sifat cahaya dengan menggunakan alat-alat yang ukurannya relatif lebih besar
dibandingkan dengan panjang gelombang cahaya. Sedangkan pada optika fisik
cahaya dipelajari dengan menggunakan alat-alat yang ukurannya relatif sama atau
lebih kecil dibanding panjang gelombang cahaya sendiri. Modul ini hanya membahas
optika geometri sebab optika fisik baru akan dipelajari di kelas tiga jurusan IPA.
Berkas Cahaya
Di kelas satu telah dijelaskan bahwa cahaya adalah gelombang, tepatnya gelombang
elektromagnetik. Ciri utama dari gelombang adalah bahwa ia tak pernah diam,
sebaliknya cahaya selalu bergerak. Benda-benda yang sangat panas seperti matahari
dan filamen lampu listrik memancarkan cahaya mereka sendiri. Begitu juga cahaya
lilin atau cahaya pada layar televisi yang dibangkitkan oleh tumbukan antara elektron
berkecepatan tinggi dengan zat yang dapat berfluoresensi (berpendar) yang terdapat
pada layar televisi. Mereka merupakan sumber cahaya.
Benda seperti bulan bukanlah sumber cahaya, ia hanya memantulkan cahaya yang
diterimanya dari matahari. Jadi selain dipancarkan cahaya dapat dipantulkan.
Gambar 2. Benda-benda di dalam sebuah ruangan. Manakah benda yang merupakan sumber
cahaya dan manakah benda yang merupakan pemantul cahaya?
Cahaya merambat lurus seperti yang dapat kita lihat pada cahaya yang keluar dari
sebuah lampu teater di ruangan yang gelap atau Laser yang melintasi asap atau
debu. Oleh karenanya cahaya yang merambat digambarkan sebagai garis lurus
berarah yang disebut sinar cahaya, sedangkan berkas cahaya terdiri dari beberapa
garis berarah.Berkas cahaya bisa paralel, divergen (menyebar)
atau konvergen (mengumpul).
Cahaya merambat dalam garis lurus yang disebut sinar cahaya sedangkan berkas
cahaya digambarkan dengan beberapa garis berarah
Pemantulan Biasa
Pada permukaan benda yang rata seperti cermin datar, cahaya dipantulkan
membentuk suatu pola yang teratur. Sinar-sinar sejajar yang datang pada permukaan
cermin dipantulkan sebagai sinar-sinar sejajar pula. Akibatnya cermin dapat
membentuk bayangan benda. Pemantulan semacam ini disebut pemantulan teratur
atau pemantulan biasa.
Pemantulan biasa pada cermin membentuk bayangan benda
Pemantulan Baur
Berbeda dengan benda yang memiliki permukaan rata, pada saat cahaya mengenai
suatu permukaan yang tidak rata, maka sinar-sinar sejajar yang datang pada
permukaan tersebut dipantulkan tidak sebagai sinar-sinar sejajar. Gambar 5
memperlihatkan bagaimana sinar-sinar yang datang ke permukaan kayu dipantulkan
ke berbagai arah sehingga kita dapat melihat kayu ini pada posisi A, B dan C.
Perhatikan bahwa sinar-sinar yang datang ke permukaan kayu merupakan sinarsinar
yang sejajar, namun sinar-sinar pantulnya tidak. Pemantulan seperti ini disebut
pemantulan baur.
Pemantulan baur pada permukaan bidang yang tidak rata
Akibat pemantulan baur ini kita dapat melihat benda dari berbagai arah. Misalnya
pada kain atau kertas yang disinari lampu sorot di dalam ruang gelap kita dapat
melihat apa yang ada pada kain atau kertas tersebut dari berbagai arah. Pemantulan
baur yang dilakukan oleh partikel-partikel debu di udara yang berperan dalam
mengurangi kesilauan sinar matahari.
Pemantulan cahaya lampu mobil di malam hari
Pemantulan baur juga sangat membantu pengemudi mobil saat malam hari yang
gelap. Pada saat jalanan kering di malam yang gelap sinar lampu mobil akan
dipantulkan ke segala arah oleh permukaan jalanan yang tidak rata ke segala arah
termasuk ke mata pengemudi sehingga jalanan terlihat terang. Namun
saat jalanan basah karena hujan, permukaan jalanan menjadi rata sehingga sinar
lampu mobil hanya dipantulkan ke arah tentu saja, yakni ke arah depan jalanan
sehingga pengemudi mengalami kesulitan karena tidak dapat melihat jalanan di
depannya dengan baik seperti diperlihatkan .
Hukum Pemantulan Cahaya
Pada saat sinar mendatangi permukaan cermin datar, cahaya akan dipantulkan. Garis yang tegak lurus bidang pantul disebut garis normal.
Pengukuran sudut datang dan sudut pantul dimulai dari garis ini.
Pemantulan cahaya: Sudut datang sama dengan sudut pantul.
Berdasarkan pengamatan dan pengukuran didapatkan bahwa:
1. sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada bidang yang sama;
dan
2. besar sudut datang (i) sama dengan besar sudut pantul (r).
Dua pernyataan di atas dikenal sebagai hukum pemantulan cahaya.
Hal yang perlu Anda pahami adalah pertama ialah bahwa proses melihat pada manusia
erat kaitannya dengan gejala pemantulan cahaya.
Kedua, ada dua jenis pantulan cahaya yaitu pemantulan baur dan pemantulan biasa.
Pemantulan baur dihasilkan oleh permukaan pantul yang tidak rata (kasar),
pemantulan baur memungkinkan kita melihat benda yang disinari dari berbagai arah,
sementara pemantulan biasa menyebabkan terbentuknya bayangan benda yang
hanya dapat dilihat pada arah tertentu saja. Pemantulan teratur pada permukaan
yang rata seperti pada cermin.
Ketiga, pada peristiwa pemantulan biasa, sinar datang, garis normal dan sinar pantul
terletak pada satu bidang yang sama serta sudut datang sama dengan sudut pantul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar